Kamis, 10 Juni 2010

Stop Khawatir

Hari itu wajah Dedy sangat kuyu. Pikirannya memang sedang gundah. Betapa tidak, dua minggu lagi ujian kenaikkan kelas akan tiba, sementara itu ia masih belum bisa membayar SPP yang sudah dua bulan ini belum dibayar. Uang itu sebenarya sudah ada, tetapi uang itu kini habis untuk pengobatan ibunya yang mendadak sakit dan harus di opname di rumah sakit. Dedy sangat berharap dapat mengikuti ujian agar dapat naik kelas. Namun ia juga menginginkan ibunya segera sembuh. Kekhawatiran Dedy semakin bertambah manakala kepala sekolah mengancam akan mengeluarkan siswa yang tidak membayar uang sekolah.
Rasa khawatir atau takut seringkali hinggap dalam hidup manusia, baik bagi orang percaya ataupun yang tidak percaya. Masalah keuangan yang di alami Dedy dalam kisah di atas hanyalah salah satu contoh penyebab kekhawatiran, sedang dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari jelas lebih kompleks. Bisa jadi itu soal pekerjaan, penampilan, atau hal lainnya. Beberapa orang mungkin akan memilih untuk lari menghindar atau mundur. Pertanyaanya, itukah jalan yang harus kita ambil setiap kali ketakuttan datang??jelas tidak!Alkitab mengajarkan dua hal yang harus kita ingat saat rasa khawatir atau takut datang. Pertama, pegang teguh janjiTuhan. "SEbab itu, janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena, hari esok mempunyai kesusahanya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (mat. 6:34). Kedua, pastikan diri kita selalu ada dalam hadirat Tuhan. Dengan kata lain, milikilah hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan. Itu dapat dengan Doa, pujian, pembacaan firman.
Berhentilah khawatir. Itulah yang harus kita lakukan karena Tuhan mengetahui pergumulan apa saja yang sedang dan akan kita hadapi di sepanjang ini. Janji Tuhan telah diberikan dan pasti akan digenapi pada saatnya. Namun beranikah kita untuk membuang jauh-jauh segala kekhawatiran itu dan berkata "Tuhanku lebih besar dari semua masalahku"
Amien,,,,
gbu All

Tidak ada komentar:

Posting Komentar